Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak pada lima bidang kehidupan masyarakat, yaitu: Bidang politik Bidang ekonomi Bidang sosial budaya Bidang pendidikan Bidang birokrasi dan militer Tahukah kamu apa akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang sosial budaya? Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Ekonomi Akibat pendudukan Jepang bidang sosial budaya Selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat bertambah karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih rakyat dijadikan pekerja romusha (kerja paksa zaman Jepang) sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit. Beberapa akibat pendudukan Jepang bidang sosial budaya antara lain: Kesulitan proses komunikasi antarpulau dan dunia luar karena semua saluran komunikasi dikendalikan Jepang. Semua nama-nama kota yang menggunakan bahasa Belanda diganti Bahasa Indonesia seperti Batavia menjadi Jakarta dan Buitenzorg menjadi Bogor. Kebijakan Kinrohoshi yaitu tradisi kerja bakti secara massal pada masa pendudukan Jepang. Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso pada 1 April 1943 untuk mengawasi karya para seniman agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang. Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan Kekejaman Kenpetai Jepang yang awalnya disambut dengan senang hati justru menimbulkan kebencian. Rakyat lebih benci pemerintah Jepang daripada pemerintah kolonial Belanda. Jepang sering bertindak sewenang-wenang. Kekejaman dilakukan Kenpetai (polisi militer Jepang). Rakyat sering ditangkap, ditahan dan disiksa. Pada masa pendudukan Jepang banyak perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan. Tetapi ternyata para perempuan tersebut disekap dalam kamp-kamp tertutup yang dipaksa menjadi wanita penghibur. Kamp-kamp tersebut ditemukan di Solo, Semarang, Jakarta, dan Sumatera Barat. Baca juga: Akibat Pendudukan Jepang Bidang Politik Seikerei Seikerei adalah cara penghormatan pada masa pendudukan Jepang di mana rakyat diwajibkan membungkuk 90 derajat setiap pagi sebelum upacara ke arah matahari terbit sebagai bentuk penghormatan kepada Kaisar Jepang Tenno Heika yang dianggap keturunan Dewa Matahari. Penghormatan Seikerei diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang berjudul Kimigayo. Tetapi, kewajiban Seikerei ini mendapat pertentangan oleh kalangan ulama sehingga menimbulkan perlawanan fisik. Salah satunya peristiwa Singaparna yaitu perlawanan yang dilakukan KH Zainal Mustafa, seorang pemimpin Pondok Pesantren Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Popular posts from this blog
Bisa bayangkan Anda bagaimana kehidupan Bangsa Indonesia ketika ada bangsa-bangsa lain di sini? Tanpa disadari, berbagai aspek kehidupan kita terpengaruh oleh bangsa lain tersebut. Bangsa Eropa yang lama berada di Indonesia membawa pengaruh-pengaruh yang masih bisa kita rasakan hingga hari ini. Bidang Politik Pada masa pemerintahan kolonial, kekuasaan-kekuasaan kerajaan di Nusantara menurun karena adanya intervensi dari pemerintah kolonial, lewat devide et impera (politik adu domba). Melalui devide et impera , pemerintah kolonial Belanda berhasil memengaruhi penguasa-penguasa di daerah untuk tunduk terhadap kekuasaannya. Berhasil membuat penguasa daerah tunduk, berarti juga dapat “mengatur” beberapa kebijakan baru, seperti: membagi wilayah Hindia Belanda khususnya Jawa menjadi 9 prefektur dan 30 regentschap . Tiap prefektur dipimpin oleh prefek yang merupakan orang Eropa sedangkan tiap regentschap (kabupaten) dipimpin bupati yang berasal dari orang pribumi bangsawan. Prefektur...
Comments
Post a Comment